Translasi mata uang
asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lainnya.
Latar Belakang
dan Terminologi
Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu
pertukaran fisik antara satu valuta dengan valuta lainnya. Translasi mata uang
asing merupakan transasi sederhana dalam ekspresi moneter. Mekanisme yang
digunakan untuk mentranslasi saldo-saldo valuta asing kedalam valuta domestic
yang ekivalen adalah kurs valuta asing, yaitu, harga satu unit valuta yang
ditunjukan ke dalam valuta lain.
Transaksi mata uang asing biasanya terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, dan pasar swap. Valuta asing yang
diperjualbelikan di pasar spot biasanya mesti dikirimkan segera dalam dua hari bisnis. Nilai
tukar dalam pasar spot dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya, perbedaan tingkat
inflasi antara dua negara yang bersangkutan, perbedaan suku bunga nasional, dan
kekuatan permintaan dan penawaran yang kompleks yang dipengaruhi oleh harapan
terhadap pergerakan kurs di masa depan. Kurs pada pasar spot bersifat langsung atau tidak
langsung. Pada tranaslasi secara langsung, kurs menetapkan jumlah unit mata
uang domestik yang dibutuhkan untuk mendapatkan unit mata uang asing. Sedangkan
translasi secara tidak langsung, harga satu buah unit mata uang domestik dalam
mata uang asing.
Transaksi pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang
telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Translasi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi
dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu
pasar forward. Pasar forward seringkali memasukkan translasi bid danask (penawaran dan permintaan).
Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward secara simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward secara mata uang. Para investor
sering kali menggunakan transaksi swap untuk mendapatkan keuntungan dari tingkat saham negara asing yang
tinggi sementara juga secara simultan berjaga-jaga terhadap pergerakan nilai
tukar yang tidak stabil.
Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang
Asing
Untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestik terdapat tiga kurs translasi.
1. Kurs saat ini, adalah kurs yang
berlaku pada tanggal laporan keuangan
2. Kurs historis, adalah translasi
mata uang yang beraku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan
atau saat kewajiban dengan mata uanga asing pertama kali muncul.
3. Kurs rata-rata, adalah nilai
rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs histori maupun kurs saat
ini.
Efek-efek atas laporan keuangaan apa yang dihasilkan karena
menggunakan kurs historis ataupun kurs berlaku sebagai koefisien translasi
valuta asing? Nilai tukar historis umumnya mempertahankan biaya awal yang
ekivalen dari item valuta asing dalam laporan valuta domestik. Pemakaian kurs
historis membentengi laporan keuangan dari kerugian atau euntungan translasi
valuta asing, yaitu, dari peningkatan atau penurunan dalam dolar-ekivalen dari
saldo valuta asing akibat fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan.
Translasi Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah
perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi
mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang
pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam meminjam dengan
mata uang uang asing.
Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs
historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
Metode Current-Noncurrent
Pada metode ini, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat
itu dan utang lanaer ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka
pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. aset dan kewajibannoncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item-item laba rugi kecuali beban
depresiasi dan amortisasi, ditranslasikan pada apikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata tambahan yang
mencakupp seluruh periode yang dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi
ditransasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki
didapatkan.
Metode Moneter-Nonmoneter
Metode ini juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk
menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter
ditransasikan dalam kurs saat ini. item non moneter ditranslasikan dalam kurs
historis. Item laporan laba rugi
ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep current-noncurrent.
Metode kurs sementara
Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat
sebuah item yang dihitung, hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja.
Dengan kata lain, translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan
mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian akrual. Pada metode ini, item
moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan dalam kurs saat ini. item nonmoneter ditranslasikan pada
kurs yang menjaga dasar perhitungan awal. Secara spesifik, aset yang dihitung harga
perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs
historis.
Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Praktik akuntansi translasi mata uang asing telah berkembang
seiring waktu dalam respon terhadap meningkatnya kompleksitas operasional
multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional.
Pra-1965
Sebelum tahun 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak
perusahaan di AS dipandu olehAccounting Research Bulletin No. 43.
Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung
terhadap pendapatan. Kerugian translasi mata uang asing bersih diakui dalam
pendapatan lancar, sementara keuntungan translasi mata uang asing ditangguhkan
dalam akun tunda di neraca pembukuan dan digunakan untuk menutup kerugian
translasi mata uang asing dalam periode yang akan datang.
1965-1975
ARB No. 43 memperbolehkan beberapa pengecualian khusus dalam
metode current-noncurrent. Dalam keadaan khusus,
persedian dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Utang jangka panjang
terjadi untuk mendapatkan aset jangka panjang yang disajikan ulang dengan kurs
saat ini saat terdapat perubahan besar dalam nilai tukar. Translasi mata uang
asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs tersebut
diperbolehkan setelah Accounting Principles Board
Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
1975-1981
Pada tahun 1975, FASB mengeluarkan FAS No. 8 untuk mengakhiri
perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya. Keputusan
tersebut dikritik karena menghasilkan akuntansi yang tidak sejalan dengan
realitas ekonomi. Mereka mengkhawatirkan jika laporan perusahaan multinasional
akan lebih mudah berubah daripada perusahaan domestik, dengan demikian menekan harga
saham mereka.
1981-sekarang
Pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang
12 keputusan pertamanya. Kebanyakan dari 200 surat yang diterima berhunbungan
dengan FAS No. 8, meminta untuk mengubahnya. Sebagai respon terhadap ketidakpuasan
tersebut, FASB mempertimbangkan FAS No. 8 dan setelah beragam pubic meeting dan
dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan statement of financial Accounting
Standards No. 52 pada tahun 1981.
Gambaran Standard No.52 / Standar akuntansi Internasional 21
Tujuan translasi mata uang asing dalam FAS No. 8 berbeda secara
substansi dari FAS No. 52. FAS No.8, mengadopsi perspektif induk perusahaan
dengan memberi syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing dipresentasikan
jika seluruh transaksi mengikuti mata uang yang digunakan induk perusahaan.
Standar No. 52 mengakui bahwa kedua perspektif baik induk perusahaan maupun
perusahaan lokal benar sebagai kerangka kerja laporan. Pada level
internasional, IASB mengeluarkan keputusan paralel, IAS 21, yang sekarang
berkembang untuk mengklarifikasi persyaratannya dan memecahkannya. Keduanya, FS
No. 52 dan versi baru IAS 21 bertujuan untuk:
1. Menampilkan, dalam laporan
gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer
yang dikonsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis (dengan
mata uang fungsional)
2. Menyediakan informasi yang
secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai
tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.
0 comments:
Post a Comment